Beranda | Artikel
Cuplikan Nasihat Syaikh Shalih al-Fauzan
Senin, 15 September 2014

Bismillah.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, para ulama laksana lentera di tengah gulita kehidupan alam raya. Melalui cahaya ilmu dan hikmah yang mereka bawa, dunia pun menjadi terang dan tersinari dengan bimbingan Allah dan Rasul-Nya.

Berikut ini cuplikan nasihat yang diberikan oleh salah seorang ulama besar di masa kini yaitu Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah dalam salah satu khutbah beliau. Semoga bisa menjadi bekal bagi kita dalam menjalani kehidupan.

Beliau berkata :

ولا ينجو المسلمون من مكائدهم وشرهم إلا بالقوة التي تردعهم، والقوة هي قوة الإيمان والعقيدة أولاً ثم قوة السلاح

Tidak akan selamat kaum muslimin dari tipu daya mereka -kaum kafir dan munafik- dan dari kejahatan mereka kecuali dengan ‘kekuatan’ yang bisa membendung serangan mereka. Dan yang dimaksud kekuatan di sini adalah kekuatan iman dan akidah yang paling utama, kemudian disertai dengan kekuatan senjata [dengan komando pemerintah, pent].

قال تعالى: (وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ)، فلا بد من القوتين قوة الإيمان والعقيدة وقوة السلاح، وقوة الإيمان بهذا يُدفع شر الأعداء بإذن الله

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka/musuh apa-apa yang mampu kalian siapkan berupa kekuatan.”

Oleh sebab itu harus ada kedua kekuatan ini, yaitu kekuatan iman dan akidah serta kekuatan senjata. Dengan kekuatan iman inilah akan bisa ditolak kejahatan dan keburukan yang dilancarkan oleh musuh-musuh dengan izin Allah.

ولا يدفع شرهم مع تفرق المسلمين وانقساماتهم في العقائد وفي البدع والمحدثات، تفرق في الدين، لا يمكن، بل هذا يفتح الباب للكفار للكيد من المسلمين

Tidak akan bisa menolak kejahatan mereka apabila kaum muslimin masih saja terpecah-belah dan terkotak-kotak dalam berbagai akidah, bergelimang dalam bid’ah dan ajaran-ajaran baru yang diada-adakan. Mereka berpecah-belah dalam beragama. Maka hal itu -menangkis serangan musuh- tidak bisa apabila keadaan umat semacam ini.

Bahkan keadaan semacam inilah -perpecahan dan penyimpangan- yang akan membuka pintu masuk bagi orang-orang kafir untuk membuat tipu daya demi menghancurkan dan merusak kaum muslimin.

ولهذا قال جل وعلا: (وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعاً وَلا تَفَرَّقُوا) [آل عمران:103]، وقال: (وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمْ الْبَيِّنَاتُ وَأُوْلَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ) [آل عمران:105]

Oleh sebab itulah Allah jalla wa ‘ala berfirman (yang artinya), “Dan berpegang-teguhlah kalian dengan tali Allah secara bersama-sama dan janganlah kalian berpecah-belah.” (QS. Ali ‘Imran : 103). Allah juga berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang berpecah-belah dan bercerai-berai setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan. Dan mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan azab yang zangat besar.” (QS. Ali ‘Imran : 105)

Sumber : الحث على الوحدة والنهي عن الفرقة

http://alfawzan.af.org.sa/node/13332


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/cuplikan-nasihat-syaikh-shalih-al-fauzan/